Obat-obat yang dibuat untuk menyembuhkan dan meredahkan penyakit, malah menjadi sasaran orang memanfaatkan sebagai obat untuk membuat “enak” yang dengan kata lain digunakan oleh beberapa orang untuk membuat fly atau halusinasi. Hal yang menyebabkan orang sampai menggunakan obat psikotoprika sebaga sarana untuk mendapatkan sensasi halusinasi tersebut karena beberapa obat itu harganya lebih terjangkau dan akses untuk mendapatkan obat tersebut lebih mudah dibandingkan narkoba, yang harganya cukup mahal. Bahkan uniknya obat-obat tersebut merupakan obat paten yang tidak diperjual belikan bebas di apotik-apotik. Sehingga banyak orang berasumsi banyak “orang dalam” yang berhubungan dengan akses mendapatkan obat jenis ini memanfaatkan keadaan ini untuk meraup untung sendiri sehingga memperjual belikan kepada orang-orang tertentu. Kandungan yang ada di dalam obat psikotropika ini jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak atau di luar anjuran resep dokter dapat memberikan efek halusinasi, delusi, yang bisa berakibatkan sampai kematian karena overdosis. Apa saja obat-obat psikotoprika yang salah dipergunakan oleh sekelompok orang?
Tramadol
Tramadol adalah jenis obat analgesic opioid, yaitu obat yang digunakan untuk meredahkan rasa sakit atau nyeri yang digunakan pasca operasi pada orang dewasa atau anak-anak usia 12 tahun ke atas. Tramadol ini bekerja mempengaruhi syaraf otak yang membuat badan tidak mengenali rasa sakit atau nyeri. Sehingga obat ini menjadi salah satu obat yang paling banyak di salah gunakan orang-orang. Penggunaan dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketergantungan, selain itu efek samping dari obat ini membuat pusing, mual muntah dan membuat cepat mengantuk. Obat yang digunakan berlebih dari dosis seharusnya dapat menyebabkan denyut nadi melemah, meningkatkan tekanan darah, sulit bernapas, gelisah dan halusinasi. Beberapa artis tanah air juga pernah ditangkap akibat penyalahgunaan jenis obat yang satu ini.
Riklona
Obat ini masuk dalam jenis pbat benzodiazepine yang berfungsi sebagai obat penenang. Biasanya obat jenis ini digunakan oleh pasien yang mengalami gangguan psikis. Riklona sendiri memiliki cara kerja yang langsung menyerang saraf pusat otak sehingga dapat mengganggu mental dan perubahan sikat terhadap seseorang. Obat ini juga membutuhkan resep dari dokter, biasanya orang harus melakukan konsultasi pada psikiater untuk mendapatkan resep obat satu ini. Konsumsi obat ini secara berlebih dapat menyerang mental sehingga obat ini yang awalnya difokuskan kepada penyembuhan orang gangguan mental, malah menjadi serangan balik menjadikan gangguan mental. Bahkan penggunaan obat ini secara berlebih dapat mengubah mood seseorang secara cepat, penurunan daya ingat, dan dapat membuat orang menjadi tertekan bahkan bisa mendorong orang melakukan bunuh diri.
Dextrometrophan
Dextrometrophan dapat kita temui di salah satu obat pereda batuk kering yang diakibatkan oleh infeksi. Obat ini dapat dengan mudah kita temui di toko-toko obat dan yang membuat obat ini banyak dikonsumsi karena obat ini tidak memerlukan resep dokter untuk mendapatkannya. Obat yang mengandung kandungan dextrometrophan bisa berbentuk sirup, tablet dan permen untuk pelega tenggorokan. Cara kerja obat satu ini yaitu menyerang saraf otak agar tidak batuk. Efek samping obat ini dapat membuat pusing, ngantuk, mual muntah dan diare. Konsumsi yang berlebihan juga bisa menyebabkan euforia. Konsumsi dalam jumlah yang banyak bisa menyebabkan overdosis, dengan gejala penglihatan kabur, kebingungan, sesak napas, dan jantung yang berdebar-debar.
Trihexyphenidyl
Obat ini merupakan obat yang dikonsumsi oleh orang yang mengidap sakit parkinson atau gangguan gerakan otot tubuh yang kehilangan kendali akibat efek samping dari beberapa obat psikiatri. Untuk penderita parkinson, obat ini membantu mengurangi rasa kaku pada otot, mengurangi keringat berlebih, dan juga membantu meningkatkan kemampuan untuk penderita berjalan. Pengalahgunaan obat ini memberikan efek halusinasi, euforia, menimbulkan reaksi alergi, sesak napas ruam kulit bahkan kejang-kejang.