Kenapa Tidak Boleh Duduk W? Pahami Dampaknya pada Anak

“Duduk W” adalah istilah yang merujuk pada posisi duduk di mana anak duduk dengan kaki dibuka lebar dan lutut ditekuk ke samping, sehingga bentuknya menyerupai huruf “W”. Meskipun posisi ini mungkin terasa nyaman bagi beberapa anak, ada beberapa alasan mengapa duduk dalam posisi ini tidak disarankan, terutama dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari duduk W pada anak:

1. Gangguan pada Pengembangan Postur

Duduk W dapat mengganggu perkembangan postur tubuh yang sehat. Dalam posisi ini, anak tidak menggunakan otot inti mereka secara optimal. Otot-otot inti, termasuk otot perut dan punggung bawah, berperan penting dalam mendukung postur tubuh yang baik. Ketika anak terbiasa duduk W, otot-otot ini mungkin tidak berkembang dengan baik, yang dapat mengakibatkan postur tubuh yang buruk.

2. Masalah pada Sendi dan Tulang

Posisi duduk W memaksa sendi panggul, lutut, dan pergelangan kaki berada dalam posisi yang tidak alami. Ini dapat menyebabkan stres pada sendi-sendi tersebut dan mengganggu perkembangan normal sendi panggul dan lutut. Pada jangka panjang, posisi ini dapat meningkatkan risiko ketidaknyamanan sendi atau kondisi ortopedi seperti displasia panggul.

3. Gangguan pada Keseimbangan dan Koordinasi

Duduk W dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam mengembangkan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Posisi ini membatasi kemampuan anak untuk bergerak dengan bebas dan belajar mengkoordinasikan gerakan mereka dengan cara yang lebih kompleks. Keseimbangan dan koordinasi yang baik penting untuk keterampilan motorik kasar dan halus, yang diperlukan untuk berbagai aktivitas sehari-hari dan perkembangan fisik.

4. Pengaruh pada Kesehatan Otot dan Keseimbangan

Ketika anak duduk W, otot-otot paha bagian dalam (adduktor) cenderung menjadi lebih kaku dan kuat, sedangkan otot paha bagian luar (abduktor) dapat menjadi lebih lemah. Ketidakseimbangan otot ini dapat memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak dengan cara yang alami dan fleksibel. Ketidakseimbangan ini bisa berlanjut hingga dewasa, mempengaruhi cara anak beraktivitas dan berolahraga.

5. Dampak Psikologis dan Sosial

Duduk W mungkin juga berdampak pada aspek psikologis dan sosial anak. Anak-anak yang terus-menerus duduk dalam posisi ini mungkin merasa berbeda dari teman sebaya mereka atau merasa canggung saat harus duduk dengan cara lain. Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan diri mereka dan interaksi sosial dengan teman-teman.

6. Kemungkinan Gangguan pada Pengembangan Kognitif

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa posisi duduk yang tidak sesuai dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Posisi duduk yang terbatas dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk melakukan aktivitas yang memerlukan keterampilan motorik halus dan koordinasi, seperti menulis atau menggunakan alat.

Gejala Awal Batu Ginjal, Harus Waspada!

Batu ginjal adalah kondisi medis yang terjadi ketika mineral dan garam di ginjal membentuk kristal yang dapat mengeras menjadi batu. Gejala awal batu ginjal seringkali tidak terlalu jelas, tetapi ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai. Mengenali gejala awal ini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Berikut adalah beberapa gejala awal batu ginjal yang harus Anda perhatikan:

1. Nyeri pada Punggung Bawah atau Samping

Salah satu gejala awal yang paling umum dari batu ginjal adalah nyeri pada punggung bawah atau samping, khususnya di area di sekitar ginjal. Nyeri ini biasanya terasa tajam dan datang secara tiba-tiba, dan bisa berpindah-pindah seiring dengan pergerakan batu di saluran kemih. Nyeri ini sering disebut sebagai nyeri kolik ginjal dan bisa sangat menyakitkan.

2. Nyeri saat Berkemih

Batu ginjal yang bergerak menuju kandung kemih dapat menyebabkan nyeri saat berkemih. Rasa sakit ini biasanya disertai dengan sensasi terbakar atau ketidaknyamanan saat urin mengalir melalui saluran kemih yang teriritasi oleh batu.

3. Perubahan dalam Urin

Gejala awal lainnya termasuk perubahan warna urin. Anda mungkin melihat urin berwarna merah muda, merah, atau coklat, yang dapat mengindikasikan adanya darah dalam urin (hematuria). Selain itu, urin bisa tampak keruh atau memiliki bau yang tidak biasa.

4. Frekuensi Berkemih yang Meningkat

Jika batu ginjal menyebabkan iritasi pada saluran kemih, Anda mungkin merasakan dorongan untuk berkemih lebih sering dari biasanya. Kondisi ini sering disertai dengan kebutuhan untuk berkemih dalam jumlah yang kecil.

5. Rasa Mual dan Muntah

Pada beberapa kasus, batu ginjal dapat menyebabkan gejala sistemik seperti mual dan muntah. Ini terjadi karena nyeri parah dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan yang meluas.

6. Demam dan Menggigil

Jika batu ginjal menyebabkan infeksi saluran kemih, Anda mungkin mengalami demam dan menggigil. Infeksi ini bisa menyebabkan gejala seperti nyeri yang semakin parah dan gejala sistemik lainnya.

7. Perubahan dalam Tekanan Darah

Nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh batu ginjal dapat memengaruhi tekanan darah Anda. Beberapa orang mengalami fluktuasi tekanan darah sebagai respons terhadap nyeri dan stres.

Cara menghilangkan mukokel yang aman

Mukokel adalah benjolan kecil di rongga mulut yang biasanya muncul akibat akumulasi lendir di bawah lapisan jaringan setelah saluran kelenjar ludah tersumbat atau pecah. Meskipun mukokel umumnya tidak berbahaya dan seringkali sembuh dengan sendirinya, ada beberapa metode aman yang dapat membantu menghilangkan atau meredakan mukokel. Berikut adalah cara-cara yang aman untuk mengatasi mukokel:

1. Kompres Hangat

Mengompres area yang terkena dengan kain bersih yang direndam dalam air hangat adalah salah satu cara sederhana dan efektif untuk meredakan ketidaknyamanan dan mempercepat penyembuhan. Panas dapat membantu membuka saluran kelenjar yang tersumbat dan mendorong pengeluaran lendir. Lakukan kompres ini beberapa kali sehari selama 10-15 menit. Pastikan kainnya bersih untuk mencegah infeksi.

2. Rinsing dengan Larutan Garam

Larutan garam dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mengurangi peradangan. Campurkan satu sendok teh garam dalam segelas air hangat dan gunakan sebagai obat kumur beberapa kali sehari. Bilas mulut setelah makan untuk menghilangkan sisa makanan dan mengurangi risiko infeksi. Garam memiliki sifat antiseptik yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.

3. Menghindari Makanan dan Minuman Iritan

Hindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi mukokel, seperti makanan pedas, asam, atau keras. Makanan ini dapat memperburuk gejala dan menyebabkan iritasi tambahan pada area yang terkena. Pilih makanan yang lembut dan tidak mengiritasi untuk mengurangi ketidaknyamanan.

4. Peningkatan Kebersihan Mulut

Menjaga kebersihan mulut yang baik adalah kunci untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Sikat gigi secara teratur dengan pasta gigi berfluoride dan gunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan dan plak dari area sekitar mukokel. Hindari sikat gigi yang terlalu keras yang dapat menyebabkan iritasi pada area sekitarnya.

5. Mengkonsumsi Probiotik

Mengkonsumsi makanan yang kaya probiotik, seperti yogurt tanpa gula, dapat membantu mendukung kesehatan mulut dan mempercepat penyembuhan mukokel. Probiotik membantu menjaga keseimbangan flora mulut dan dapat mengurangi risiko infeksi jamur atau bakteri.

6. Hidrasi yang Cukup

Minum cukup air sangat penting untuk menjaga kelembapan mulut dan mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh mukokel. Hidrasi yang cukup membantu menjaga kesehatan jaringan mulut dan dapat mempercepat proses penyembuhan.

7. Menghindari Trauma pada Area Terdampak

Jika mukokel disebabkan oleh trauma atau iritasi, seperti menggigit bibir atau lidah secara berlebihan, penting untuk menghindari kebiasaan tersebut. Menghindari faktor-faktor pemicu dapat membantu mencegah kekambuhan dan mengurangi ketidaknyamanan.

8. Obat Kumur Antiseptik

Menggunakan obat kumur antiseptik yang mengandung bahan seperti chlorhexidine atau minyak esensial dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mengurangi risiko infeksi. Obat kumur ini membantu mengurangi bakteri dan mendukung penyembuhan.

9. Metode Rumah Sederhana

Beberapa metode rumah sederhana juga dapat membantu meredakan gejala mukokel. Misalnya, aplikasi topikal gel lidah buaya atau madu pada benjolan dapat memberikan efek menenangkan dan antiradang. Madu memiliki sifat antibakteri yang dapat membantu meringankan ketidaknyamanan dan mempercepat penyembuhan.

10. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Jika mukokel tidak hilang setelah beberapa minggu, menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, atau jika ada kekhawatiran tentang diagnosis, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi atau profesional kesehatan. Mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat dan rekomendasi pengobatan tambahan jika diperlukan.

Mana yang lebih efektif menurunkan berat badan, kardio atau angkat beban?

Mana yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan: Kardio atau Angkat Beban?

Dalam dunia kebugaran, dua jenis latihan yang paling sering dipertanyakan dalam hal efektivitas menurunkan berat badan adalah latihan kardio (kardiovaskular) dan angkat beban (latihan kekuatan). Keduanya memiliki manfaat yang signifikan, tetapi efektivitasnya dalam menurunkan berat badan dapat bervariasi tergantung pada tujuan, kondisi fisik, dan preferensi individu. Mari kita ulas lebih dalam tentang kedua jenis latihan ini.

1. Latihan Kardio: Pembakar Kalori yang Cepat

Latihan kardio mencakup aktivitas yang meningkatkan denyut jantung dan pernapasan, seperti berlari, bersepeda, berenang, atau aerobik. Salah satu keunggulan utama dari kardio adalah kemampuannya untuk membakar kalori secara cepat. Selama sesi kardio, tubuh membakar kalori sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas.

Misalnya, berlari selama 30 menit pada kecepatan sedang bisa membakar sekitar 300-400 kalori, tergantung pada berat badan dan intensitas latihan. Ini menjadikannya pilihan yang sangat efektif untuk menciptakan defisit kalori, yang diperlukan untuk menurunkan berat badan. Namun, setelah sesi kardio selesai, pembakaran kalori cenderung kembali ke tingkat normal.

Latihan kardio juga dapat meningkatkan kapasitas aerobik dan kesehatan jantung. Ini berarti, meskipun manfaat utama kardio adalah pembakaran kalori selama latihan, latihan ini juga mendukung kesehatan kardiovaskular dan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

2. Latihan Angkat Beban: Meningkatkan Metabolisme dan Pembentukan Otot

Latihan angkat beban, atau latihan kekuatan, berfokus pada penguatan otot dengan menggunakan beban eksternal seperti dumbbell, barbel, atau mesin beban. Walaupun angkat beban tidak membakar kalori sebanyak kardio dalam satu sesi, manfaat utamanya terletak pada peningkatan metabolisme jangka panjang.

Selama latihan angkat beban, otot bekerja keras untuk mengatasi beban, yang menyebabkan pembakaran kalori. Namun, keuntungan besar dari angkat beban adalah peningkatan massa otot. Semakin banyak otot yang Anda miliki, semakin tinggi tingkat metabolisme basal (BMR) Anda, yaitu jumlah kalori yang dibakar tubuh saat istirahat. Oleh karena itu, angkat beban membantu Anda membakar lebih banyak kalori sepanjang hari, bahkan setelah latihan selesai.

Latihan kekuatan juga berperan dalam pembentukan tubuh, membantu Anda mendapatkan otot yang lebih kencang dan tonus yang lebih baik. Selain itu, efek excess post-exercise oxygen consumption (EPOC) atau afterburn dari angkat beban menyebabkan tubuh terus membakar kalori pada tingkat lebih tinggi untuk beberapa jam setelah latihan.

3. Kombinasi Kardio dan Angkat Beban: Solusi Terbaik

Menggabungkan latihan kardio dan angkat beban sering kali dianggap sebagai pendekatan terbaik untuk penurunan berat badan yang efektif. Latihan kardio membakar kalori dengan cepat dan membantu menciptakan defisit kalori, sementara latihan angkat beban meningkatkan metabolisme dan membantu membentuk tubuh.

Program latihan yang menggabungkan kedua jenis latihan ini memberikan manfaat dari keduanya, membantu Anda mencapai penurunan berat badan lebih cepat dan berkelanjutan. Sebagai contoh, Anda bisa melakukan sesi kardio tiga kali seminggu dan dua hingga tiga sesi angkat beban. Selain itu, latihan interval intensitas tinggi (HIIT) yang menggabungkan kardio dan kekuatan dalam satu sesi juga dapat menjadi pilihan efektif untuk meningkatkan pembakaran kalori dan pembentukan otot.

4. Faktor Lain yang Mempengaruhi Penurunan Berat Badan

Selain jenis latihan, ada faktor lain yang mempengaruhi penurunan berat badan, seperti pola makan, kualitas tidur, dan manajemen stres. Pola makan yang sehat dan seimbang serta pengaturan asupan kalori adalah kunci untuk menciptakan defisit kalori yang diperlukan untuk menurunkan berat badan.

Tips mengonsumsi air putih yang tepat saat sedang batuk

Tips Mengonsumsi Air Putih yang Tepat Saat Sedang Batuk

Ketika mengalami batuk, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik adalah langkah penting dalam meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan. Air putih membantu mengencerkan lendir, menenangkan tenggorokan, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Namun, ada beberapa tips yang perlu diikuti untuk memastikan bahwa konsumsi air putih Anda efektif dan membantu meredakan batuk. Berikut adalah beberapa tips mengonsumsi air putih dengan tepat saat sedang batuk:

1. Minum Air Putih Hangat

Air putih hangat sering kali lebih efektif daripada air dingin dalam meredakan batuk. Suhu hangat dari air membantu melapisi tenggorokan, mengurangi iritasi, dan memberikan efek menenangkan. Selain itu, air hangat juga dapat membantu mengencerkan lendir yang mungkin ada di saluran pernapasan, membuatnya lebih mudah dikeluarkan.

2. Konsumsi Air Secara Teratur

Penting untuk minum air putih secara teratur sepanjang hari. Jangan menunggu sampai Anda merasa haus. Mengonsumsi air dalam jumlah kecil tetapi sering membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan memastikan lendir tetap encer. Usahakan untuk minum setidaknya delapan gelas air putih setiap hari, atau lebih jika diperlukan.

3. Gunakan Botol Air Bersih

Pastikan air yang Anda minum berasal dari sumber yang bersih dan aman. Gunakan botol atau gelas yang bersih dan hindari menggunakan wadah yang kotor, karena bakteri atau kuman yang ada pada wadah tersebut dapat memperburuk kondisi batuk atau menyebabkan infeksi tambahan.

4. Hindari Minuman Berkafein dan Beralkohol

Minuman berkafein dan beralkohol dapat menyebabkan dehidrasi, yang berlawanan dengan tujuan menjaga tubuh tetap terhidrasi. Sebaiknya hindari minuman seperti kopi, teh berkafein, dan alkohol saat batuk, dan fokuslah pada konsumsi air putih dan cairan lainnya yang mendukung hidrasi.

5. Perhatikan Suhu Air

Jika Anda merasa lebih nyaman dengan suhu tertentu, pilih air dengan suhu yang sesuai untuk Anda. Beberapa orang mungkin merasa lebih baik dengan air hangat, sementara yang lain mungkin lebih suka air pada suhu ruangan. Pilih suhu air yang memberikan efek menenangkan pada tenggorokan Anda.

6. Kombinasikan dengan Metode Lain

Selain mengonsumsi air putih, Anda dapat mengkombinasikan metode lain untuk meredakan batuk. Misalnya, minum air putih bersama dengan campuran madu dan lemon dapat memberikan tambahan manfaat. Madu memiliki sifat antimikroba dan dapat menenangkan tenggorokan, sementara lemon menyediakan vitamin C dan dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

7. Jangan Terlalu Banyak Sekaligus

Meskipun penting untuk minum cukup air, hindari minum terlalu banyak air sekaligus dalam waktu singkat. Ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah pencernaan. Minumlah air secara bertahap sepanjang hari untuk memastikan hidrasi yang konsisten.

8. Pertimbangkan Kebutuhan Hidrasi Individu

Setiap orang memiliki kebutuhan hidrasi yang berbeda tergantung pada berbagai faktor seperti usia, berat badan, dan tingkat aktivitas. Jika Anda merasa batuk Anda disertai dengan gejala lain seperti demam atau diare, Anda mungkin memerlukan lebih banyak cairan daripada biasanya.

Diagnosis pergelangan tangan patah

Diagnosis patah pergelangan tangan memerlukan evaluasi medis yang menyeluruh untuk memastikan penanganan yang tepat. Proses diagnosis melibatkan beberapa langkah utama, termasuk wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik. Berikut adalah penjelasan detail tentang bagaimana diagnosis patah pergelangan tangan dilakukan:

1. Wawancara Medis

Riwayat Cedera: Dokter akan memulai dengan menanyakan riwayat cedera secara mendetail. Ini termasuk bagaimana cedera terjadi, jenis aktivitas yang dilakukan saat cedera, dan gejala yang dirasakan seperti nyeri, pembengkakan, atau perubahan bentuk.

Riwayat Medis: Dokter juga akan menanyakan riwayat medis umum, termasuk adanya kondisi medis yang mendasari seperti osteoporosis, artritis, atau penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang.

2. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi dan Palpasi: Selama pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa area pergelangan tangan yang cedera. Ini termasuk inspeksi visual untuk melihat adanya deformitas, pembengkakan, memar, atau luka. Palpasi dilakukan untuk merasakan adanya nyeri tekan, perubahan bentuk, atau benjolan yang tidak biasa.

Uji Gerakan: Dokter akan memeriksa seberapa baik pergelangan tangan bergerak dan mengidentifikasi keterbatasan gerak serta nyeri saat pergerakan. Gerakan yang menyakitkan atau terbatas dapat memberikan petunjuk tentang adanya patah tulang atau cedera lainnya.

Penilaian Neurologis dan Vaskular: Evaluasi tambahan dilakukan untuk memeriksa apakah ada kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar pergelangan tangan. Ini termasuk pemeriksaan untuk sensasi, kekuatan, dan sirkulasi darah pada tangan dan jari-jari.

3. Tes Diagnostik

X-ray: Rontgen adalah tes diagnostik utama untuk mengidentifikasi patah tulang. X-ray dapat menunjukkan lokasi, jenis, dan tingkat keparahan patahan. Biasanya, beberapa sudut pandang digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang tulang yang terkena.

CT Scan: Dalam kasus di mana X-ray tidak memberikan gambaran yang cukup jelas, atau untuk fraktur yang lebih kompleks, CT scan mungkin diperlukan. CT scan memberikan gambaran detail tiga dimensi dari tulang dan dapat membantu dalam perencanaan pembedahan jika diperlukan.

MRI: MRI dapat digunakan untuk mendeteksi fraktur pada tulang yang tidak terlihat dengan X-ray atau CT scan, seperti fraktur skafoid atau cedera pada jaringan lunak di sekitar pergelangan tangan. MRI memberikan gambar detail dari jaringan lunak dan tulang.

Ultrasonografi: Pada beberapa kasus, terutama jika ada kekhawatiran tentang kerusakan jaringan lunak atau tendon, ultrasonografi dapat digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang struktur di sekitar pergelangan tangan.

4. Evaluasi Klinis Tambahan

Evaluasi Fungsi: Dokter mungkin juga akan mengevaluasi fungsi pergelangan tangan dengan melakukan tes fungsional untuk menilai kekuatan dan rentang gerak. Hal ini penting untuk menentukan dampak cedera pada kemampuan tangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Penilaian Kesehatan Tulang: Jika ada kekhawatiran tentang kondisi tulang yang mendasari, seperti osteoporosis, dokter mungkin akan merekomendasikan tes tambahan untuk menilai kesehatan tulang secara keseluruhan, termasuk tes densitas tulang.

Penyebab ringworm kucing wajib anda tahu

Ringworm pada kucing adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita, bukan cacing, meskipun namanya bisa menyesatkan. Infeksi ini dapat menular ke hewan lain dan manusia, dan sering kali terjadi pada kucing dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah atau dalam kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur. Berikut adalah beberapa penyebab utama ringworm pada kucing:

1. Paparan Jamur Dermatofita

Penyebab utama ringworm adalah infeksi oleh jamur dermatofita, terutama dari genus Microsporum dan Trichophyton. Jamur ini dapat ditemukan di lingkungan sekitar, termasuk tanah, bulu hewan, dan benda-benda yang terkontaminasi. Jamur ini dapat bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan, sehingga mudah menyebar di tempat-tempat dengan kebersihan yang kurang.

2. Kontak Langsung dengan Hewan Terinfeksi

Kucing yang terinfeksi ringworm dapat menularkan jamur kepada hewan lain melalui kontak langsung. Ini termasuk kontak fisik seperti bermain atau bersentuhan dengan kucing yang terinfeksi. Selain itu, jamur dapat menyebar melalui rambut atau serpihan kulit yang terlepas dari kucing yang terinfeksi, yang kemudian dapat menempel pada hewan lain atau benda-benda di sekitarnya.

3. Lingkungan yang Kotor dan Tidak Higienis

Lingkungan yang kotor dan lembab dapat menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan jamur dermatofita. Area yang sering dijadikan tempat tidur kucing, seperti kandang, tempat tidur, dan barang-barang pribadi lainnya, jika tidak dibersihkan secara teratur, dapat menyimpan spora jamur yang menyebabkan infeksi. Kelembaban dan suhu hangat juga memfasilitasi pertumbuhan jamur ini.

4. Sistem Kekebalan Tubuh yang Melemah

Kucing dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah lebih rentan terhadap infeksi jamur, termasuk ringworm. Faktor-faktor yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kucing meliputi malnutrisi, penyakit kronis, atau penggunaan obat-obatan imunosupresif. Kucing yang stres atau sakit juga lebih mungkin terkena infeksi jamur karena daya tahan tubuh mereka berkurang.

5. Penularan Melalui Benda dan Permukaan Terinfeksi

Spora jamur ringworm dapat menempel pada benda-benda dan permukaan di sekitar lingkungan kucing, seperti sikat, mainan, tempat tidur, dan lantai. Jika kucing bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi, mereka bisa terkena infeksi. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan sangat penting untuk mencegah penyebaran ringworm.

6. Kucing yang Baru Didapatkan atau Berasal dari Sumber yang Tidak Dikenal

Kucing baru yang didapatkan dari tempat penampungan, breeder, atau sumber lain yang tidak dikenal bisa membawa spora jamur ringworm, terutama jika lingkungan tempat mereka tinggal tidak bersih atau jika mereka berasal dari populasi hewan yang banyak. Selalu periksa kesehatan kucing baru dan lakukan karantina jika diperlukan.

7. Kontak dengan Hewan Lain yang Terinfeksi

Selain kucing, jamur ringworm juga bisa menular dari hewan lain seperti anjing, hewan ternak, atau hewan liar. Jika kucing Anda berinteraksi dengan hewan-hewan ini, terutama jika mereka terinfeksi ringworm, risiko penularan meningkat.