Kemoterapi, meskipun merupakan pengobatan yang efektif dalam mengatasi pertumbuhan sel kanker, memiliki efek samping yang dapat memengaruhi sel-sel sehat dalam tubuh, termasuk saraf perifer. Neuropati perifer akibat kemoterapi adalah salah satu efek samping yang umum terjadi, dan penyebabnya melibatkan beberapa mekanisme yang terkait dengan cara kerja obat-obatan kemoterapi. Berikut adalah beberapa penjelasan mengapa kemoterapi dapat menimbulkan efek timbulnya neuropati perifer:
1. Toksisitas pada Saraf:
Beberapa obat kemoterapi memiliki sifat toksik terhadap sel-sel saraf. Obat-obatan seperti platinum-based (cisplatin, carboplatin, oxaliplatin) dan taxanes (paclitaxel, docetaxel) dapat menimbulkan kerusakan langsung pada sel-sel saraf, mengakibatkan disfungsi dan kematian sel-sel saraf perifer.
2. Gangguan Sistem Saraf Otonom:
Sistem saraf otonom mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang tidak dapat kita kendalikan dengan sadar, seperti detak jantung, tekanan darah, dan fungsi pencernaan. Beberapa obat kemoterapi dapat mengganggu fungsi ini, menyebabkan neuropati otonom dan menghasilkan gejala seperti disfungsi ereksi, masalah kandung kemih, atau ketidakseimbangan pada tekanan darah.
3. Kerusakan Pembuluh Darah:
Beberapa obat kemoterapi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang menyuplai darah ke saraf. Gangguan aliran darah ini dapat menyebabkan kurangnya oksigen dan nutrisi yang diperlukan oleh sel-sel saraf, yang pada gilirannya dapat menyebabkan neuropati.
4. Radikal Bebas dan Stres Oksidatif:
Beberapa obat kemoterapi dapat merangsang produksi radikal bebas dan stres oksidatif dalam tubuh. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf dan membran sel, memicu reaksi berantai yang mengarah pada neuropati perifer.
5. Pengaruh pada Saluran Ion dan Saluran Sodium:
Obat-obatan tertentu dalam kelas platinum-based dan taxanes dapat mempengaruhi saluran ion dan saluran sodium pada membran sel saraf. Ini dapat mengubah kemampuan sel saraf untuk mengirimkan sinyal dan menerima informasi, menyebabkan gangguan dalam fungsi saraf.
6. Interaksi dengan Protein dan Enzim:
Beberapa obat kemoterapi berinteraksi dengan protein dan enzim dalam tubuh, mengubah struktur dan fungsi mereka. Interaksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel saraf dan menyebabkan neuropati.
7. Akumulasi dalam Saraf:
Beberapa obat kemoterapi cenderung mengakumulasi dalam jaringan saraf, terutama pada dosis tinggi atau setelah pengobatan jangka panjang. Akumulasi ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih signifikan pada sel-sel saraf.