Diagnosis patah pergelangan tangan memerlukan evaluasi medis yang menyeluruh untuk memastikan penanganan yang tepat. Proses diagnosis melibatkan beberapa langkah utama, termasuk wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik. Berikut adalah penjelasan detail tentang bagaimana diagnosis patah pergelangan tangan dilakukan:
1. Wawancara Medis
Riwayat Cedera: Dokter akan memulai dengan menanyakan riwayat cedera secara mendetail. Ini termasuk bagaimana cedera terjadi, jenis aktivitas yang dilakukan saat cedera, dan gejala yang dirasakan seperti nyeri, pembengkakan, atau perubahan bentuk.
Riwayat Medis: Dokter juga akan menanyakan riwayat medis umum, termasuk adanya kondisi medis yang mendasari seperti osteoporosis, artritis, atau penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi kesehatan tulang.
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi dan Palpasi: Selama pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa area pergelangan tangan yang cedera. Ini termasuk inspeksi visual untuk melihat adanya deformitas, pembengkakan, memar, atau luka. Palpasi dilakukan untuk merasakan adanya nyeri tekan, perubahan bentuk, atau benjolan yang tidak biasa.
Uji Gerakan: Dokter akan memeriksa seberapa baik pergelangan tangan bergerak dan mengidentifikasi keterbatasan gerak serta nyeri saat pergerakan. Gerakan yang menyakitkan atau terbatas dapat memberikan petunjuk tentang adanya patah tulang atau cedera lainnya.
Penilaian Neurologis dan Vaskular: Evaluasi tambahan dilakukan untuk memeriksa apakah ada kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar pergelangan tangan. Ini termasuk pemeriksaan untuk sensasi, kekuatan, dan sirkulasi darah pada tangan dan jari-jari.
3. Tes Diagnostik
X-ray: Rontgen adalah tes diagnostik utama untuk mengidentifikasi patah tulang. X-ray dapat menunjukkan lokasi, jenis, dan tingkat keparahan patahan. Biasanya, beberapa sudut pandang digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang tulang yang terkena.
CT Scan: Dalam kasus di mana X-ray tidak memberikan gambaran yang cukup jelas, atau untuk fraktur yang lebih kompleks, CT scan mungkin diperlukan. CT scan memberikan gambaran detail tiga dimensi dari tulang dan dapat membantu dalam perencanaan pembedahan jika diperlukan.
MRI: MRI dapat digunakan untuk mendeteksi fraktur pada tulang yang tidak terlihat dengan X-ray atau CT scan, seperti fraktur skafoid atau cedera pada jaringan lunak di sekitar pergelangan tangan. MRI memberikan gambar detail dari jaringan lunak dan tulang.
Ultrasonografi: Pada beberapa kasus, terutama jika ada kekhawatiran tentang kerusakan jaringan lunak atau tendon, ultrasonografi dapat digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang struktur di sekitar pergelangan tangan.
4. Evaluasi Klinis Tambahan
Evaluasi Fungsi: Dokter mungkin juga akan mengevaluasi fungsi pergelangan tangan dengan melakukan tes fungsional untuk menilai kekuatan dan rentang gerak. Hal ini penting untuk menentukan dampak cedera pada kemampuan tangan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Penilaian Kesehatan Tulang: Jika ada kekhawatiran tentang kondisi tulang yang mendasari, seperti osteoporosis, dokter mungkin akan merekomendasikan tes tambahan untuk menilai kesehatan tulang secara keseluruhan, termasuk tes densitas tulang.